SUNDANCE FILM FESTIFAL ASIA 2021 DIGELAR PADA BULAN SEPTEMBER, JANGAN LUPA SAKSIKAN!
Siapa
yang tidak mengenal IDN Media? Teman – teman pasti sudah tidak asing lagi dengan
perusahaan tersebut. IDN Media merupakan sebuah perusahaan yang berbasis teknologi
dan platform konten yang memiliki pengunjung tidak kurang dari 70 juta pengunjung
setiap bulannya. IDN Media juga telah berhasil mengakuisisi beberapa perusahaan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/IDN_Media).
Baru - baru ini, IDN Media mendukung Sundance
Institute dan XRM Media untuk menyelenggarakan Sundance Festival Asia: 2021
pada tanggal 23 – 26 September 2021. Sundance Festival Asia: 2021 merupakan
serangkaian program film dan diskusi panel yang akan diadakan secara virtual,
sehingga dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia via online dengan
membeli tiket melalui Sundance Film
Festival Asia.org.
Sundance Film Festival Asia: 2021
akan mempersembahkan delapan film yang dikelola oleh tim program Sundance Film
Festival, yang bekerjasama dengan XRM Media dan IDN Media untuk masyarakat
Indonesia. Delapan film tersebut terdiri dari empat film naratif dan empat film
dokumenter yang sudah dipilih olrh tim Sundance Film Festival: 2021. Lain daripada
itu, festival ini mengadakan program diskusi panel tentang dunia perfilman yang
menghadirkan tokoh terkemuka dari komunitas film lokal maupun internasional.
“Bersamaan dengan berkembangnya
film-film fiksi dan dokumenter di Indonesia, kami begitu antusias terhadap peluncuran
Sundance Film Festival: Asia edisi pertama kami,” ungkap Kim Yutani, Direktur Pemrograman di
Sundance Film Festival, “Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat
membawa semangat independen Sundance ke komunitas film yang dinamis di
Indonesia. Semoga, kami dapat terhubung dengan penonton lokal dan mendukung
seniman Indonesia melalui intensive workshop dan panel discussion yang kami
selenggarakan.”
William Utomo, COO IDN Media, menambahkan,
“Sundance Film Festival: Asia 2021 akan menghadirkan serangkaian program yang
intensif dan komprehensif. Harapan kami, para sineas di Indonesia dan regional
dapat bertukar wawasan baru mengenai industri perfilman melalui program-program
tersebut. Selaras dengan visi IDN Media untuk terus memberi #PositiveImpact
bagi masyarakat, Sundance Film Festival: Asia 2021 berkomitmen untuk menemukan
bakat-bakat baru di Asia Tenggara, kemudian menghubungkan mereka kepada para
pakar di industri perfilman.”
Empat film narasi dan empat film
dokumenter yang terpilih di acara Festival yang diselenggarakan baru pertama
kali ini adalah:
Amy Tan: Unintended Memoir/U.S.A.
(Sutradara: James Redford, Producer: Karen Pritzker, Cassandra Jabola) — Seseorang bernama Amy Tan menganggap dirinya sebagai salah
satu tokoh paling berpengaruh dalam
dunia sastra di Amerika. Dia terlahir dari sepasang suami-istri imigran Tiongkok. bagi Sang penulis The Joy Luck Club membutuhkan
beberapa dasawarsa untuk memahami secara mendalam trauma psikis yang
dialami oleh para perempuan yang berhasil meninggalkan tradisi pergundikan di Tiongkok. Dokumenter
The Dog Who
Wouldn't Be Quiet/Argentina (Sutradara: Ana
Katz, Penulis Naskah: Ana Katz, Gonzalo Delgado, Produser: Laura Huberman,
Ana Katz) — menceritakan tentang
seorang pria yang memiliki pekerjaan tidak tetap, berusia tiga puluhan bernama
Sebastian merupakan pria yang selalu beruntung dalam hal percintaan di tiap
kesempatan dalam hidupnya. Berbagai pengalaman percintaannya dengan bumbu-bumbu
ala kehisupan menjadikan seorang Sebastian terlahir menjadi pribadi yang berbeda
dari sebelumnya. Pemeran: Daniel Katz, Julieta
Zylberberg, Valeria Lois, Mirella Pascual, Carlos Portaluppi. Naratif
Try Harder!/U.S.A.
(Sutradara: Debbie Lum, Produser: Debbie Lum, Lou Nakasako, Nico Opper) — Berada di masa di mana anak-anak culun sedang menjadi
tren, orkestra merupakan hiburan yang paling berkelas, dan menjadi orang
keturunan Asia-Amerika merupakan sebuah kewajaran, para senior di Lowell High
School saling menantang diri mereka untuk mendapatkan hadiah utamanya, yaitu
masuk ke perguruan tinggi yang menjadi impian mereka. Dokumenter
John and the Hole/U.S.A.
(Sutradara: Pascual Sisto, Penulis Naskah: Nicolás Giacobone,
Produser: Elika Portnoy, Alex Orlovsky, Mike Bowes) — Seseorang yang memiliki
latar belakang kenyataan
hidup yang sangat mengkhawatirkan, kisah berolak belakang dengan budaya tradisional
ini bercerita tentang proses pendewasaan John, seorang anak yang memenjarakan
keluarganya di dalam lubang di tanah! Pemeran: Charlie Shotwell, Michael C.
Hall, Jennifer Ehle, Taissa Farmiga. Naratif
Luzzu/Malta (Sutradara dan
Penulis Naskah: Alex Camilleri, Produser: Rebecca Anastasi, Ramin
Bahrani, Alex Camilleri, Oliver Mallia) — Seorang nelayan dari pulau
Malta bernama Jesmark harus merelakan
tradisi dan mempertaruhkan segala yang dia miliki, , , memasuki pasar ilegal
perikanan demi menafkahi pacar dan anaknya yang baru lahir. Pemeran:
Jesmark
Scicluna, Michela Farrugia, David Scicluna. Naratif
Passing/U.S.A. (Sutradara dan
Penulis Skenario: Rebecca Hall, Produser: Forest Whitaker, Nina
Yang Bongiovi, Margot Hand, Rebecca Hall) — Merupakan film adaptasi
dari karya eponim
milik Nella Larsen, Passing mengisahkan dua perempuan kulit hitam yang menjalani
kehidupan selama era pengasingan di New York pada tahun 1920-an. Kedua perempuan itu
menjalani kehidupan yang unik di "sisi berlawanan dari garis warna",
sehingga pertemuan
mereka yang tak merupakan sebuah kebetulan menghasilkan sebuah makna mendalam
tentang identitas rasial dan gender, kinerja, warna kulit, dan represi. Pemeran:
Tessa
Thompson, Ruth Negga, André Holland, Alexander Skarsgård, Bill Camp. Naratif
Users/U.S.A., Mexico (Sutradara:
Natalia Almada, Produser: Elizabeth Lodge Stepp, Josh Penn) — Seorang ibu bertanya-tanya,
“Akankah anak-anakku lebih mencintai mesin-mesin berteknologi yang
sempurna ini ketimbang saya, ibu mereka yang bahkan jauh dari kata
sempurna?” Ia kemudian menyalakan sebuah boks pintar yang dapat menimang
bayinya
hingga terlelap tidur. “Ibu” yang sempurna ini ada di mana saja. Ia mengawasi
kita, menjaga
kita. Kita mendengarnya. Kita percaya padanya. Dokumenter
Writing With Fire/India (Sutradara dan
Produser: Rintu Thomas, Sushmit Ghosh) — Berada di dunia penyiaran berita
di mana laki-laki mendominasi, suatu
saat, telah terbit satu-satunya surat kabar di India yang diinisiasi oleh seorang perempuan bernama
Dalit. Dengan mengandalkan kecanggihan smartphone, Kepala Reporter
Meera dan para jurnalisnya berhasil mengubah tradisi dan isu termasif di India,
keluar dari
batas normal di India, mengartikan ulang makna dari kekuatan yang sesungguhnya.
Dokumenter
Dalam program
diskusi panel, mengenai topik-topik sebagai berikut:
-
IDN Media mempersembahkan: Film Outlook -
Industri film Indonesia dari tahun 2016, era pandemik, hingga potensi yang
mungkin terjadi pasca pandemik.
Setelah Daftar Negatif Investasi diumumkan oleh Presiden
Joko Widodo, investor asing mulai menginvestasikan dana mereka ke beberapa
sektor di industri perfilman di Indonesia, termasuk juga cabang bioskop baru
dan produksi film. Penonton film Indonesia meningkat secara signifikan pada
tahun 2016-2020. Namun, semuanya sempat terhenti akibat COVID-19. Mira Lesmana
(Pendiri Miles Films), Angga Sasongko (Pendiri Visinema Pictures), dan Chand
Parwez Servia (Presiden Direktur Starvision) akan berbagi cerita mengenai pengalaman
bagaimana mereka dapat bertahan, mulai dari masa keemasan industri perfilman di
Indonesia, masa pandemik, hingga segala kemungkinan yang akan terjadi pasca
pandemik.
- Diskusi ini akan disiarkan secara langsung di aplikasi TikTok
(@SundanceFFAsia) pada hari Kamis 23 September, pukul 11:00 WIB.
-
IDN Media mempersembahkan: Women in Film
Industry.
Diskusi sesi
ini akan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan yang berhasil bertahan dan bekerja
secara professional di dunia perfilman yang didominasi oleh laki-laki. Tokoh-tokoh
tersebut diantaranya produser film Nia Dinata (Berbagi Suami), penulis naskah
Gina S. Noer (Habibie & Ainun), dan produser Susanti Dewi (Moammar Emka's
Jakarta Undercover), pakar industri dari luar Indonesia, Sue Turley (SVP of XRM
Media) dan Amanda Salazar (Head of Programming and Acquisitions of Argo) juga
akan membagikan pengalaman mereka mengenai pengalaman pertama kali saat bergabung
sebagai pendatang baru, hingga pada akhirnya dikenal sebagai seorang seorang
profesional yang melekat di hati oleh banyak orang.
- Diskusi
ini akan disiarkan secara langsung di TikTok (@SundanceFFAsia) pada Kamis 23
September, pukul 15:00 WIB.
- IDN
Media mempersembahkan: The Directors - Festivals and the Pathway to
Success.
Produser t
film Joko Anwar (Perempuan Tanah Jahanam), Edwin (pemenang penghargaan Golden
Leopard: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas), dan Yosep Anggi Noen
(Hiruk Pikuk Si Alkisah) berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana sebuah festival
dapat menyajikan hasil karya mereka ke hadapan dunia. Fajar Nugros (Head of IDN
Pictures) akan menjadi moderator dalam sesi
ini.
Para panelis
akan berbagi pengalaman tentang awal mula Festival Film, Program Fellowship,
dan International Workshop dapat menjadi karir yang menjanjikan di masa depan, bagaimana
festival dapat memberikan partisipasi di industri film, serta memperkenalkan
mereka ke kancah global.
- Diskusi ini akan disiarkan secara langsung di TikTok (@SundanceFFAsia)
pada hari Jumat 24 September, pukul 15:00 WIB.
- Percakapan dengan Sundance Film Festival: Asia Documentary
Filmmakers, diikuti dengan sesi tanya jawab bersama Programmer Sundance Festival,
Kim Yutani & Heidi Zwicker.
Dihardiri
para filmmaker, seperti Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh (Writing With
Fire), Natalia Almada (Users), dan Debbie Lum (Try Harder!), Programmer Senior
Sundance Heidi Zwicker berbicara mengenai pembuatan film dokumenteryang akan
berbagi pengalaman mereka saat membuat film, benefit yang diperoleh filmmaker,
apa yang mereka tuai dengan meluncurkan karya di festival online,
serta memberikan saran bagi para calon filmmaker yang berfokus pada film
bergenre non-fiksi.
- Diskusi ini akan disiarkan secara langsung di Sundance Collab pada
hari Sabtu, 25 September, pukul 11:00 WIB.
● Indonesian Short
Filmmaking.
Ada beberapa sutradara dan
produser film pendek kontemporer Indonesia yang akan berdiskusi tentang film
pendek, bagaimana karya mereka dapat bertarung ke kancah internasional,
serta bagaimana mereka menjulang kesuksesan. Ada juga alumni Sundance Film Festival Wregas
Bhanuteja (Tak Ada yang Gila di Kota Ini) dan Aditya Ahmad (Kado), serta produser
Meiske Taurisia (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas), percakapan ini
akan dimoderatori oleh mantan Programmer Sundance Film Festival Shorts dan Head
of Features Perfect Storm Entertainment (franchise Fast and Furious, Star
Trek Beyond) Ernesto Foronda.
- Diskusi
ini akan disiarkan secara langsung di Sundance Collab pada hari Jumat 17
September, pukul 10:00 WIB.
Short
Film Competition
Jury
Award for Best Short Film di Short Film Competition akan diumumkan di TikTok live
streaming (@SundanceFFAsia) pada hari Sabtu 25 September, bersamaan dengan
pengumuman Honorary Mention. Kompetisi terbuka bagi para filmmaker Indonesia
untuk menemukan, membina, dan memberikan panggung bagi talenta-talenta baru di
industri film, serta memperkenalkan mereka ke kancah global
Sundance
Film Festival: Asia Intensive Program
Guna
menjangkau komunitas regional, Feature Film Program dari Sundance Institute
akan mengadakan pelatihan intensif yang dilaksanakan selama dua hari secara
virtual. Adapun filmmaker yang telah mendaftar dan terpilih untuk
program ini, diantaranya: Lucky Kuswandi (Indonesia), Sabrina Rochelle Kalangie
(Indonesia), Khozy Rizal (Indonesia), Sonny Calvento (Filipina), Kris Ong
(Singapura), serta Lomorpich Rithy (Kamboja).
Informasi
harga tiket :
Tanggal
penjualan tiket:
-
Rabu 15 September, 09.00: Sundance Film Festival: Asia 2001 Screening
Passes tersedia di SundanceFilmFestivalAsia.org
Harga
tiket:
-
Rp 30.000 - Tiket Single Screening
-
Rp 85.000 - Tiket Explorer untuk akses ke semua screening
Untuk informasi
lebih lanjut, teman-teman bisa juga klik https://www.instagram.com/sundanceffasia/
dan SundanceFilmFestivalAsia.org.
Beli tiketnya kayak acara gini gimana caranya?
BalasHapusBeli tiketnya kayak acara gini gimana caranya?
BalasHapus